Stress adalah suatu psycho physiological phenomenon, yaitu kombinasi antara pikiran dan gerak tubuh. Stress dapat disebabkan oleh fisik, psikologis atau keduanya. Stress fisik dapat disebabkan oleh luka, terpapar panas/dingin, olahraga berat terlalu lama. Stress psikologis disebabkan karena perasaan marah, takut, depresi dan perubahan kehidupan. Hal yang menyebabkan stress disebut stressor.
Berdasarkan sumbernya, stressor dibagi menjadi 2 yaitu
Berdasarkan sumbernya, stressor dibagi menjadi 2 yaitu
- Eksternal : berasal dari luar tubuh seperti lingkungan kerja, keuangan, hubungan sosial
- Internal : kadar glukosa yang minim dalam darah
Berdasarkan efek stress pada tubuh, dibagi menjadi 2 yaitu :
Respon tubuh terhadap stress dibagi 2 yaitu :
Hormon yang berperan merespon stress adalah
Regulasi hormon ketika stress
- Eustress (punya efek baik) seperti olahraga
- Distress (punya efek buruk) yang dapat menurunkan kinerja tubuh
Respon tubuh terhadap stress dibagi 2 yaitu :
- Short-term stress : responnya cepat karena melibatkan syaraf
- Long-term stress : responnya lambat karena melibatkan aksis hipotalamus-hipofisis
Hormon yang berperan merespon stress adalah
- Kortisol : termasuk euhormon, derivat steroid, bentuk di dalam tubuh adalah terikat oleh CBG (corticosteroid-binding globulin)
- Epinefrin/adrenalin : termasuk neurohormon, derivat protein, bentuk dalam tubuh bebas
- Norepinefrin/noradrenalin : termasuk neurohormon, derivat protein, bentuk dalam tubuh bebas
Regulasi hormon ketika stress
http://www.drmeu.com/2016/09/mekanisme-kerja-dan-regulasi-hormon.html |
Stress
menstimulasi hipotalamus mensekresi hormon corticitropin-releasing
hormone (CRH) yang akan merangsang hipofisis anterior mense kresi
adenocorticotropic-releasing hormone
(ACTH). ACTH akan merangsang sekresi kortisol dari bagian korteks
adrenal tepatnya pada zona fasikulata dan retikularis. Kortisol menyebabkan
kadar glukosa, asam amino dan asam lemak dalam darah
meningkat.
Selama stress terjadi peningkatan kortisol, vasopresin, epinefrin, renin, angiotensin dan aldosteron. Kortisol membantu tubuh mengatasi stress berkaitan dengan efek metaboliknya, yaitu meningkatkan konsentrasi glukosa, asam amino dan asam lemak untuk digunakan bila diperlukan, misalnya dalam keadaan stress.
Vasopresin meningkat untuk meningkatkan volume plasma. Peningkatan volume plasma untuk mempertahankan tekanan darah jika terjadi pengeluaran akut cairan plasma melalui pendarahan atau keringat berlebih yang terjadi selama stress. Sistem simpatis memicu pengaktifan sistem renin-angiotensin-aldosteron akibat penurunan aliran darah ke ginjal.
0 komentar:
Posting Komentar